
dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita
memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi
telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.
Di dalam bahasa Indonesia, istilah "Bimasakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima.
Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya susunan
bintang-bintang yang tersebar di angkasa jika dihubungkan dan ditarik
garis akan membentuk gambar Bima dililit ular naga maka disebutlah
"Bimasakti". Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya "milky way"
sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit.
Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan
bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.
Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
- Lengan Norma
- Lengan Scutum-Crux
- Lengan Sagitarius
- Lengan Orion atau Lengan Lokal
- Lengan Perseus
- Lengan Cygnus atau Lengan Luar
Dimensi
Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya
(9.5×1017 km), dan diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun
cahaya (9.5×1015 km). Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200
miliar bintang dan mungkin hingga 400 miliar bintang.
Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang
sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak
piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa
piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya
(1.1×1017 km) - sebesar dua kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai
panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya
dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.
Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari
dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large
and the Small Magellanic Clouds), yang memiliki perigalacticon kurang
lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018 km). Pada jarak ini dan lebih jauh
selanjutnya, orbit-orbit dari obyek sekitar akan didisrupsi oleh awan
magelan, dan obyek obyek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar
dari Bima Sakti.
Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA)
menunjukkan bahwa ukuran Bima Saki adalah lebih besar dari yang
diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya
adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, galaksi Andromeda.
Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi
bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di
posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak
dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha
pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih
akurat (yang kemudian menunjukan dark matter yang terkandung di dalam
galaksi) adalah 914,000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi dari nilai
umum sebelumnya 792,000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total
masa Bima Sakti adalah sekitar 3 trillion bintang, atau kira kira 50%
lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar